Marsinah: Korban Orde
Baru, Pahlawan Orde Baru
Jasad Marsinah diketahui publik
tergeletak di sebuah gubuk berdinding terbuka di pinggir sawah dekat hutan
jati, di dusun Jegong, desa Wilangan, kabupaten Nganjuk, lebih seratus
kilometer dari pondokannya di pemukiman buruh desa Siring, Porong. Tak pernah
diketahui dengan pasti siapa yang meletakkan mayatnya, siapa yang kebetulan
menemukkannya pertama kali, dan kapan? Sabtu 8 Mei 1993 atau keesokan hari
Minggunya? Seperti juga tak pernah terungkap melalui cara apapun: liputan pers,
pencaraian fakta, penyidikan polisi, bahkan para dukun maupun pengadilan, oleh
siapa ia dianaya dan di(ter)bunuh? Di mana dan kapan ia meregang nyawa, Rabu
malam 5 Mei 1993 atau beberapa hari sesudahnya? Kita cuma bisa berspekulasi dan
menduga-duga. Kita memang bisa mereka-reka motif pembunuhan dan menafsirkan
kesimpulannya senidri. Tapi kita tak mampu mengungkap fakta-faktanya. Kunci
kematiannya tetap gelap penuh misteri hingga kini, walau tujuh tahun berselang.